Saturday 16 January 2016

Mungkin Khilafku

Mungkin mencintaimu adalah khilafku, menyandingmu cuma anganku.
Tapi bagiku tak masalah, karena aku akan terus melangkah.
Memburu cinta meski dirimu berkata itu dusta.
Menunggu hingga lautan kering walaupun kebahagiaan bersamamu tak kunjung mengiring.
Aku memang bukan bunga yang mekar, bukan pula petir yang menggelegar.
Tapi yang jelas aku bukan ular, datang melilit lalu pergi meninggalkan rasa sakit.
Melawan arus rindumu yg memanjang menjadikanku semakin meradang.

Mimpi...
Iya, karena saat ini hanya imajinasi yang ku perjuangkan menjadi realisasi.
Sulit memang, sebab harus menjadi satu diantara ribuan pemenang.
Mendorongku lebih semangat, berlari diatas api cinta yang menyengat.
Menggedor pintu hatimu begitu kuat hingga dapat ku peluk erat.

Begitu mengharapmu bukan berarti tak bisa menemukan cinta yang lain, tapi menegaskan bahwa hatimu bukan tempatku bermain-main.
Mungkin ini dipandang sebelah mata bahkan sangat terhina.
Percayalah, suatu saat kamu melihat mekar bunga akan merekah tumbuh tinggi dalam sanubari.
Menempatkan hati dalam suatu sisi yang abadi.

@Wieldanihayt

No comments:

Post a Comment